Rabu, 06 Maret 2024

KERAJINAN BERBASIS MEDIA CAMPURAN

 KERAJINAN BERBASIS MEDIA CAMPURAN


Kerajinan berbasis media campuran adalah kerajinan yang dibuat dengan tujuan mengubah bentuk sebuah benda yang dominan terbuat dari satu jenis bahkan kini dipadukan dengan bahan lainnya agar menjadi lebih menarik, baik tanpa menghilangkan fungsi aslinya maupun mengganti fungsinya. Bahan yang digunakan dapat berupa bahan alam dengan bahan alam atau bahan buatan dengan bahan buatan, dapat pula terdiri dari bahan alam dan bahan buatan.
Pada prinsipnya adalah kerajinan yang dibuat dengan media campuran dapat memperindah penampilan bentuk, warna, tekstur dan volume sebuah kerajinan. Dengan demikian nilai kualitas dari kerajinan ini akan meningkat. Jenis bahan campuran atau mixed media untuk produk kerajinan banyak sekali ragamnya. Bahan tersebut dapat berbentuk bahan alami dan bahan buatan atau bahan organik dan anorganik. Bahan alam atau organik adalah bahan yang langsung dipungut dari alam seperti kayu, bambu, batu, kerang, tanah liat, kulit binatang, daun, bunga, buah, ranting, tempurung, dan sebagainya. Bahan alami ini memiliki keunikan pada bentuk dan warna alami yang khas. Kualitas bahan alam ini dapat dimanfaatkan dalam perancangan desain kerajinan. Bahan buatan atau bahan anorganik adalah bahan yang sudah mengalami proses pengolahan pabrik dengan berbagai teknik dan campuran bahan kimia yang menghasilkan bahan baku untuk produk kerajinan atau keperluan dunia usaha yang lain. Bahan buatan yang dapat dikembangkan untuk produk kerajinan seperti plastik, karet, stereofoam, kertas, manik-manik, tali nilon, kain perca, benang, dan sebagainya. Kedua jenis bahan tersebut dapat berbentuk bahan baru atau limbah yang dapat dimanfaatkan untuk membuat produk kerajinan.
Prinsip-prinsip kerajinan bahan campuran :

  1.      Merupakan penggabungan dari berbagai bahan yang tidak memiliki reaksi kimia tertentu ketika dilakukan penggabungan, misalnya bahan yang digunakan dapat membuat bahan lainnya terkikis atau  berkarat dan sebagainya.
  2.         Bahan yang digunakan terdiri dari berbagai jenis. Tidak hanya satu saja melainkan lebih dari satu, dapat dua, tiga atau lebih. Semua bergantung kepada rancangan kebutuhan dari produk kerajinan yang akan dibuat.
  3.      Bahan dapat terdiri dari bahan homogen, atau heterogen. Misalnya bahan alam dengan bahan alam, bahan buatan dengan bahan buatan, dapat pula bahan alam dengan buatan. Tidak terjadi perubahan fisik pada salah satu bahan yang digabungkan, misalnya terjadi lelehan setelah direkatkan dan sebagainya.
  4.         .. Masing-masing bahan memiliki karakteristik sendiri yang saling mendukung terwujudnya keindahan (estetika) dari sebuah produk kerajinan yang dibuat.
  5.            Penggabungan bahan yang dilakukan harus dapat menyatu dengan bahan lainnya, sehingga terjadi kesatuan dan harmonisasi

Kerajinan berbasis media campuran dengan penciptaan bentuk baru diperlukan pembuatan ancangan yang tepat. Rancangan yang dibuat juga harus mempertimbangkan bentuk yang seperti apa yang diinginkan pada produk kerajinan yang akan dibuat. Di bawah ini beberapa petunjuk sebelum melakukan perancangan produk, agar tercipta bentuk produk kerajinan berbasis media campuran yang unik dan artistik.

 

1.     Menyederhanakan Bentuk dengan Mengurangi atau Menambah Bentuk Produk Kerajinan Berbasis Media Campuran (Stilasi)

Melakukan strategi perubahan dengan menyederhanakan bentuk produk kerajinan dilakukan dengan melakukan pengamatan pada produk asal sebagai objek perubahan, yang dilakukan adalah mengurangi bentuknya yang dirasa berlebihan atau dengan cara menambah bentuknya jika dirasa kurang menarik. Menyederhanakan bentuk dengan cara mengurangi atau menambah bentuk, prinsip yang harus dilakukan dalam tahap perancangan adalah sebagai berikut :

1)     pesan eksplisit pada produk harus jelas, apakah sebagai produk fungsional ataukah sebagai produk hias,

2)     pesan yang bersifat implisit pun harus diperhatikan, apakah produk kerajinan membawa pesan infomatif atau prestige,

3)     bahan yang tersedia sejak awal dapat menjadi modal perancangan produk kerajinan, namun dapat pula bahan yang dibutuhkan disiapkan setelah perancangan,

4)     produk kerajinan sebagai materi asal untuk dilakukan penyederhanaan bentuk harus disiapkan, apakah bentuknya gambar ataupun bentuk langsung,

5)     perhatikan penghematan bahan, agar produksi dapat dilakukan sebanyak mungkin dengan berbagai bentuk rancangan

         Dalam berkarya kerajinan banyak hal bisa dilakukan. Jika kesulitan ide atau gagasan yang banyak orang lakukan adalah menyederhanakan bentuknya dengan cara mengurangi atau menambah bentuk dari produk asal agar lebih menarik perhatian pembeli. Perilaku demikian masih disebut kreatif, karena hasilnya adalah penciptaan bentuk baru yang berbeda dari contoh aslinya. Lakukan pembuatan rancangan dalam menyederhanakan bentuk sebanyak banyaknya hingga didapatkan bentuk kerajinan berbasis media campuran yang unik dan artistik.


Kerajinan ini terbuat dari logam kuningan agar kuat dan diberi penyangga besi agar terlihat monumental dengan kayu sebagai alas produk (base) yang juga berguna untuk menambah daya tarik hiasan ruang. Proses menggayakan bentuk nampak pada bagian tiang penyangga dan fungsinya. Selain sebagai hiasan produk ini dapat dijadikan sebagai kap lampu.


Produk hiasan meja dari bahan kerang awalnya hanya diletakkan begitu saja dengan tambahan aksen seperlunya sebagai hiasan lemari atau meja. Namun dengan lebih kreatif selain dipadukan dengan bahan logam, produk kerajinan fungsi hias ini ditambah bentuknya menjadi memiliki kaki sehingga dapat berdiri kokoh dan artistik. Selain itu ragam hias yang diterapkan juga sangat indah dan detail.

2.      Merubah Bentuk Produk Kerajinan Berbasis Media Campuran (Deformasi)

Mengubah Bentuk Produk Kerajinan Berbasis Media Campuran (Deformasi). Ada hal mendasar yang sangat mempengaruhi terbentuknya rancangan baru yang mengarah kepada tingkat kepuasan manusia itu sendiri. Selain dengan cara menyederhanakan bentuk, kerajinan berbasis media campuran dapat pula dilakukan dengan menggunakan cara merubah bentuk hingga menjadi bentuk yang benar- benar baru. Hal ini sejalan dengan keinginan manusia yang mengarah kepada tujuan jangka panjang. Deformasi diartikan sebagai perubahan bentuk yang terjadi secara permanen. Perubahan bentuk ini harus diimbangi dengan pengetahuan tentang objek atau produk asalnya, agar perubahan yang diharapkan dapat terlihat dengan maksimal.




Kamis, 22 Februari 2024

 PARTIKEL PENYUSUN BENDA DAN MAHLUK HIDUP

(Bagian 1)

Di alam ini terjadi proses pembentukan zat-zat dan penguraian zat-zat yang terjadi pada mahluk hidup dan benda. Proses pembentukan zat misalnya terjadi pada fotosintesis, sedangkan proses penguraian zat-zat seperti pada pembusukan daun. Zat-zat yang ada di alam ini tersusun atas partikel yang sangat kecil yang disebut atom

Berikut adalah proses pembentukan zat yang terjadi pada Fotosintesis


Proses fotosintesis terjadi dalam kloroplas, yaitu organel daun yang mengandung klorofil.
Fotosintesis pada tumbuhan memerlukan gas karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Pada fotosintesis, tumbuhan menyerap sinar matahari sebagai sumber energi untuk menjalankan reaksi fotosintesis yang mengubah gas karbon dioksida dan air menjadi glukosa (C6H12O6). Klorofil sendiri merupakan senyawa yang
tersusun atas beberapa atom, di antaranya karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan magnesium (Mg).

Molekul glukosa (C6H12O6) mempunyai atom-atom penyusun yaitu karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Atom-atom penyusun molekul glukosa tersebut sama seperti atom-atom yang terdapat dalam molekul karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Bagaimana atomatom ini dapat mengalami penyusunan kembali untuk membentuk senyawa yang baru? Melalui reaksi kimia, zat-zat dapat bereaksi dan membentuk zat baru yang mempunyai sifat kimia yang berbeda dengan zat-zat asalnya, contohnya pada pembentukan glukosa. Glukosa yang terbentuk pada proses fotosintesis mempunyai sifat kimia dan sifat fisika yang berbeda dengan zat-zat pembentuknya, yaitu gas karbon dioksida dan air. Misalnya saja, glukosa berbentuk kristal dan berasa manis, sedangkan karbon dioksida berwujud gas dan air berwujud cair.


Pembentukan glukosa pada fotosintesis, penguraian sampah, siklus karbon dioksida, dan siklus nitrogen  merupakan contoh-contoh proses kimia yang terjadi di alam yang dapat menjaga keseimbangan alam. Zat-zat kimia yang diperlukan makhluk hidup, selain disediakan oleh alam, juga ada yang dibuat oleh manusia melalui
proses kimia dalam industri. Pupuk buatan yang pada umumnya digunakan oleh petani untuk memupuk tumbuhan, seperti pupuk urea, banyak mengandung unsur nitrogen dalam bentuk ion amonium (NH
4+). Pupuk NPK mengandung unsur nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) dalam bentuk senyawa amonium hidrofosfat (H(NH4)2PO4) dan senyawa kalium dihidrofosfat KH2PO4.


Partikel adalah bagian terkecil dari suatu materi yang masih mempunyai sifat materi itu. Partikel dapat berbentuk atom, molekul, dan ion. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur tersebut. Tubuh makhluk hidup tersusun dari milyaran atom-atom.Atom-atom dapat berikatan satu sama lain membentuk molekul. Molekul merupakan gabungan antara dua atau lebih atom-atom melalui ikatan kimia tertentu. Molekul dapat tersusun sedemikian rupa sehingga menjadi suatu struktur tertentu, misalnya rambut, tersusun dari molekul-molekul yang mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), dan sulfur (S). Sedangkan tulang, mengandung kalsium (Ca), fosfor (P), dan oksigen (O).

Selain pada makhluk hidup, benda seperti kayu, plastik, air, udara, kain, dan benda-benda lain, juga merupakan zat kimia yang tersusun atas senyawa-senyawa tertentu. Dalam senyawa, molekul-molekul tertata sedemikian rupa sehingga memberikan sifat-sifat tertentu. Misalnya, plastik mempunyai sifat lentur karena memiliki molekul yang struktur rantainya panjang dan terdapat rongga antar rantai molekulnya.

Selain disusun oleh molekul yang berbeda, sifat-sifat suatu materi yang berbeda juga dapat disebabkan oleh perbedaan susunan molekulmolekul dalam materi itu. Misalnya, kita ambil contoh kayu yang dibuat pensil dan pati dalam umbi kentang. Umbi kentang (contoh lainnya adalah umbi ketela pohon, talas, dan beras) mengandung pati atau amilum yang dapat kita makan dan merupakan sumber energi bagi tubuh. Pati disusun oleh molekul-molekul yang berantai panjang. Rantai panjang tersebut disusun oleh unit-unit molekul yang lebih
sederhana yang disebut
glukosa. Antara molekul glukosa yang satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh ikatan glikosida.

Ikatan glikosida adalah ikatan kimia yang terjadi antar molekul monosakarida atau gula sederhana.
Molekul glukosa yang menyusun amilum tersusun dari atom C, H, dan O dengan perbandingan tertentu. Kayu yang digunakan untuk membuat pensil tersusun atas molekul selulosa yang juga mempunyai rantai panjang. Molekul panjang tersebut terdiri atas molekulmolekul glukosa yang sama seperti pada pati. 

Pada gambar di atas menunjukkan bahwa selulosa dan amilum mempunyai molekul penyusun sama yaitu glukosa, tetapi jenis ikatan yang menghubungkan antar molekul glukosanya berbeda. Pada amilum, unit-unit glukosa dihubungkan melalui ikatan α-1,4 glikosida. Pada selulosa, unit-unit glukosa dihubungkan melalui ikatan β-1,4 glikosida. Jenis ikatan ini, akan kamu pelajari pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Selulosa merupakan zat yang keras dan jika dimakan oleh manusia tidak dapat dicerna oleh tubuh. Sementara itu, amilum dapat dicerna dan digunakan sebagai bahan makanan. Perbedaan sifat ini menunjukkan bahwa tidak hanya jumlah dan jenis atom-atom penyusun molekul yang menyebabkan sifat zat berbeda, tetapi pola susunan dan jenis ikatan antarmolekul penyusun zat juga dapat menyebabkan zat itu mempunyai sifat-sifat kimia dan sifat-sifat fisika yang berbeda.

Zat-zat yang berbeda mempunyai perbedaan jumlah dan jenis atom penyusun. Sifat-sifat bahan yang berbeda, dapat disebabkan oleh perbedaan ikatan atau perbedaan struktur (susunan) molekul-molekul penyusunnya.