Rabu, 06 Maret 2024

KERAJINAN BERBASIS MEDIA CAMPURAN

 KERAJINAN BERBASIS MEDIA CAMPURAN


Kerajinan berbasis media campuran adalah kerajinan yang dibuat dengan tujuan mengubah bentuk sebuah benda yang dominan terbuat dari satu jenis bahkan kini dipadukan dengan bahan lainnya agar menjadi lebih menarik, baik tanpa menghilangkan fungsi aslinya maupun mengganti fungsinya. Bahan yang digunakan dapat berupa bahan alam dengan bahan alam atau bahan buatan dengan bahan buatan, dapat pula terdiri dari bahan alam dan bahan buatan.
Pada prinsipnya adalah kerajinan yang dibuat dengan media campuran dapat memperindah penampilan bentuk, warna, tekstur dan volume sebuah kerajinan. Dengan demikian nilai kualitas dari kerajinan ini akan meningkat. Jenis bahan campuran atau mixed media untuk produk kerajinan banyak sekali ragamnya. Bahan tersebut dapat berbentuk bahan alami dan bahan buatan atau bahan organik dan anorganik. Bahan alam atau organik adalah bahan yang langsung dipungut dari alam seperti kayu, bambu, batu, kerang, tanah liat, kulit binatang, daun, bunga, buah, ranting, tempurung, dan sebagainya. Bahan alami ini memiliki keunikan pada bentuk dan warna alami yang khas. Kualitas bahan alam ini dapat dimanfaatkan dalam perancangan desain kerajinan. Bahan buatan atau bahan anorganik adalah bahan yang sudah mengalami proses pengolahan pabrik dengan berbagai teknik dan campuran bahan kimia yang menghasilkan bahan baku untuk produk kerajinan atau keperluan dunia usaha yang lain. Bahan buatan yang dapat dikembangkan untuk produk kerajinan seperti plastik, karet, stereofoam, kertas, manik-manik, tali nilon, kain perca, benang, dan sebagainya. Kedua jenis bahan tersebut dapat berbentuk bahan baru atau limbah yang dapat dimanfaatkan untuk membuat produk kerajinan.
Prinsip-prinsip kerajinan bahan campuran :

  1.      Merupakan penggabungan dari berbagai bahan yang tidak memiliki reaksi kimia tertentu ketika dilakukan penggabungan, misalnya bahan yang digunakan dapat membuat bahan lainnya terkikis atau  berkarat dan sebagainya.
  2.         Bahan yang digunakan terdiri dari berbagai jenis. Tidak hanya satu saja melainkan lebih dari satu, dapat dua, tiga atau lebih. Semua bergantung kepada rancangan kebutuhan dari produk kerajinan yang akan dibuat.
  3.      Bahan dapat terdiri dari bahan homogen, atau heterogen. Misalnya bahan alam dengan bahan alam, bahan buatan dengan bahan buatan, dapat pula bahan alam dengan buatan. Tidak terjadi perubahan fisik pada salah satu bahan yang digabungkan, misalnya terjadi lelehan setelah direkatkan dan sebagainya.
  4.         .. Masing-masing bahan memiliki karakteristik sendiri yang saling mendukung terwujudnya keindahan (estetika) dari sebuah produk kerajinan yang dibuat.
  5.            Penggabungan bahan yang dilakukan harus dapat menyatu dengan bahan lainnya, sehingga terjadi kesatuan dan harmonisasi

Kerajinan berbasis media campuran dengan penciptaan bentuk baru diperlukan pembuatan ancangan yang tepat. Rancangan yang dibuat juga harus mempertimbangkan bentuk yang seperti apa yang diinginkan pada produk kerajinan yang akan dibuat. Di bawah ini beberapa petunjuk sebelum melakukan perancangan produk, agar tercipta bentuk produk kerajinan berbasis media campuran yang unik dan artistik.

 

1.     Menyederhanakan Bentuk dengan Mengurangi atau Menambah Bentuk Produk Kerajinan Berbasis Media Campuran (Stilasi)

Melakukan strategi perubahan dengan menyederhanakan bentuk produk kerajinan dilakukan dengan melakukan pengamatan pada produk asal sebagai objek perubahan, yang dilakukan adalah mengurangi bentuknya yang dirasa berlebihan atau dengan cara menambah bentuknya jika dirasa kurang menarik. Menyederhanakan bentuk dengan cara mengurangi atau menambah bentuk, prinsip yang harus dilakukan dalam tahap perancangan adalah sebagai berikut :

1)     pesan eksplisit pada produk harus jelas, apakah sebagai produk fungsional ataukah sebagai produk hias,

2)     pesan yang bersifat implisit pun harus diperhatikan, apakah produk kerajinan membawa pesan infomatif atau prestige,

3)     bahan yang tersedia sejak awal dapat menjadi modal perancangan produk kerajinan, namun dapat pula bahan yang dibutuhkan disiapkan setelah perancangan,

4)     produk kerajinan sebagai materi asal untuk dilakukan penyederhanaan bentuk harus disiapkan, apakah bentuknya gambar ataupun bentuk langsung,

5)     perhatikan penghematan bahan, agar produksi dapat dilakukan sebanyak mungkin dengan berbagai bentuk rancangan

         Dalam berkarya kerajinan banyak hal bisa dilakukan. Jika kesulitan ide atau gagasan yang banyak orang lakukan adalah menyederhanakan bentuknya dengan cara mengurangi atau menambah bentuk dari produk asal agar lebih menarik perhatian pembeli. Perilaku demikian masih disebut kreatif, karena hasilnya adalah penciptaan bentuk baru yang berbeda dari contoh aslinya. Lakukan pembuatan rancangan dalam menyederhanakan bentuk sebanyak banyaknya hingga didapatkan bentuk kerajinan berbasis media campuran yang unik dan artistik.


Kerajinan ini terbuat dari logam kuningan agar kuat dan diberi penyangga besi agar terlihat monumental dengan kayu sebagai alas produk (base) yang juga berguna untuk menambah daya tarik hiasan ruang. Proses menggayakan bentuk nampak pada bagian tiang penyangga dan fungsinya. Selain sebagai hiasan produk ini dapat dijadikan sebagai kap lampu.


Produk hiasan meja dari bahan kerang awalnya hanya diletakkan begitu saja dengan tambahan aksen seperlunya sebagai hiasan lemari atau meja. Namun dengan lebih kreatif selain dipadukan dengan bahan logam, produk kerajinan fungsi hias ini ditambah bentuknya menjadi memiliki kaki sehingga dapat berdiri kokoh dan artistik. Selain itu ragam hias yang diterapkan juga sangat indah dan detail.

2.      Merubah Bentuk Produk Kerajinan Berbasis Media Campuran (Deformasi)

Mengubah Bentuk Produk Kerajinan Berbasis Media Campuran (Deformasi). Ada hal mendasar yang sangat mempengaruhi terbentuknya rancangan baru yang mengarah kepada tingkat kepuasan manusia itu sendiri. Selain dengan cara menyederhanakan bentuk, kerajinan berbasis media campuran dapat pula dilakukan dengan menggunakan cara merubah bentuk hingga menjadi bentuk yang benar- benar baru. Hal ini sejalan dengan keinginan manusia yang mengarah kepada tujuan jangka panjang. Deformasi diartikan sebagai perubahan bentuk yang terjadi secara permanen. Perubahan bentuk ini harus diimbangi dengan pengetahuan tentang objek atau produk asalnya, agar perubahan yang diharapkan dapat terlihat dengan maksimal.




Kamis, 22 Februari 2024

 PARTIKEL PENYUSUN BENDA DAN MAHLUK HIDUP

(Bagian 1)

Di alam ini terjadi proses pembentukan zat-zat dan penguraian zat-zat yang terjadi pada mahluk hidup dan benda. Proses pembentukan zat misalnya terjadi pada fotosintesis, sedangkan proses penguraian zat-zat seperti pada pembusukan daun. Zat-zat yang ada di alam ini tersusun atas partikel yang sangat kecil yang disebut atom

Berikut adalah proses pembentukan zat yang terjadi pada Fotosintesis


Proses fotosintesis terjadi dalam kloroplas, yaitu organel daun yang mengandung klorofil.
Fotosintesis pada tumbuhan memerlukan gas karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Pada fotosintesis, tumbuhan menyerap sinar matahari sebagai sumber energi untuk menjalankan reaksi fotosintesis yang mengubah gas karbon dioksida dan air menjadi glukosa (C6H12O6). Klorofil sendiri merupakan senyawa yang
tersusun atas beberapa atom, di antaranya karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan magnesium (Mg).

Molekul glukosa (C6H12O6) mempunyai atom-atom penyusun yaitu karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Atom-atom penyusun molekul glukosa tersebut sama seperti atom-atom yang terdapat dalam molekul karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Bagaimana atomatom ini dapat mengalami penyusunan kembali untuk membentuk senyawa yang baru? Melalui reaksi kimia, zat-zat dapat bereaksi dan membentuk zat baru yang mempunyai sifat kimia yang berbeda dengan zat-zat asalnya, contohnya pada pembentukan glukosa. Glukosa yang terbentuk pada proses fotosintesis mempunyai sifat kimia dan sifat fisika yang berbeda dengan zat-zat pembentuknya, yaitu gas karbon dioksida dan air. Misalnya saja, glukosa berbentuk kristal dan berasa manis, sedangkan karbon dioksida berwujud gas dan air berwujud cair.


Pembentukan glukosa pada fotosintesis, penguraian sampah, siklus karbon dioksida, dan siklus nitrogen  merupakan contoh-contoh proses kimia yang terjadi di alam yang dapat menjaga keseimbangan alam. Zat-zat kimia yang diperlukan makhluk hidup, selain disediakan oleh alam, juga ada yang dibuat oleh manusia melalui
proses kimia dalam industri. Pupuk buatan yang pada umumnya digunakan oleh petani untuk memupuk tumbuhan, seperti pupuk urea, banyak mengandung unsur nitrogen dalam bentuk ion amonium (NH
4+). Pupuk NPK mengandung unsur nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) dalam bentuk senyawa amonium hidrofosfat (H(NH4)2PO4) dan senyawa kalium dihidrofosfat KH2PO4.


Partikel adalah bagian terkecil dari suatu materi yang masih mempunyai sifat materi itu. Partikel dapat berbentuk atom, molekul, dan ion. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur tersebut. Tubuh makhluk hidup tersusun dari milyaran atom-atom.Atom-atom dapat berikatan satu sama lain membentuk molekul. Molekul merupakan gabungan antara dua atau lebih atom-atom melalui ikatan kimia tertentu. Molekul dapat tersusun sedemikian rupa sehingga menjadi suatu struktur tertentu, misalnya rambut, tersusun dari molekul-molekul yang mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), dan sulfur (S). Sedangkan tulang, mengandung kalsium (Ca), fosfor (P), dan oksigen (O).

Selain pada makhluk hidup, benda seperti kayu, plastik, air, udara, kain, dan benda-benda lain, juga merupakan zat kimia yang tersusun atas senyawa-senyawa tertentu. Dalam senyawa, molekul-molekul tertata sedemikian rupa sehingga memberikan sifat-sifat tertentu. Misalnya, plastik mempunyai sifat lentur karena memiliki molekul yang struktur rantainya panjang dan terdapat rongga antar rantai molekulnya.

Selain disusun oleh molekul yang berbeda, sifat-sifat suatu materi yang berbeda juga dapat disebabkan oleh perbedaan susunan molekulmolekul dalam materi itu. Misalnya, kita ambil contoh kayu yang dibuat pensil dan pati dalam umbi kentang. Umbi kentang (contoh lainnya adalah umbi ketela pohon, talas, dan beras) mengandung pati atau amilum yang dapat kita makan dan merupakan sumber energi bagi tubuh. Pati disusun oleh molekul-molekul yang berantai panjang. Rantai panjang tersebut disusun oleh unit-unit molekul yang lebih
sederhana yang disebut
glukosa. Antara molekul glukosa yang satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh ikatan glikosida.

Ikatan glikosida adalah ikatan kimia yang terjadi antar molekul monosakarida atau gula sederhana.
Molekul glukosa yang menyusun amilum tersusun dari atom C, H, dan O dengan perbandingan tertentu. Kayu yang digunakan untuk membuat pensil tersusun atas molekul selulosa yang juga mempunyai rantai panjang. Molekul panjang tersebut terdiri atas molekulmolekul glukosa yang sama seperti pada pati. 

Pada gambar di atas menunjukkan bahwa selulosa dan amilum mempunyai molekul penyusun sama yaitu glukosa, tetapi jenis ikatan yang menghubungkan antar molekul glukosanya berbeda. Pada amilum, unit-unit glukosa dihubungkan melalui ikatan α-1,4 glikosida. Pada selulosa, unit-unit glukosa dihubungkan melalui ikatan β-1,4 glikosida. Jenis ikatan ini, akan kamu pelajari pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Selulosa merupakan zat yang keras dan jika dimakan oleh manusia tidak dapat dicerna oleh tubuh. Sementara itu, amilum dapat dicerna dan digunakan sebagai bahan makanan. Perbedaan sifat ini menunjukkan bahwa tidak hanya jumlah dan jenis atom-atom penyusun molekul yang menyebabkan sifat zat berbeda, tetapi pola susunan dan jenis ikatan antarmolekul penyusun zat juga dapat menyebabkan zat itu mempunyai sifat-sifat kimia dan sifat-sifat fisika yang berbeda.

Zat-zat yang berbeda mempunyai perbedaan jumlah dan jenis atom penyusun. Sifat-sifat bahan yang berbeda, dapat disebabkan oleh perbedaan ikatan atau perbedaan struktur (susunan) molekul-molekul penyusunnya.


Rabu, 22 Februari 2023

Partikel Penyusun Benda dan Makhluk Hidup

 Atom dan Partikel Penyusunnya

 Identifikasi suatu materi mengandung unsur-unsur yang berbeda dapat dilakukan dengan uji bakar atau uji nyala bahan. Bahan yang dibakar akan menghasilkan bau yang berbeda. Bahan yang dipanaskan dapat menghasilkan nyala yang berbeda-beda.

 Teori  atom telah berkembang sejak ratusan tahun mulai dari konsep atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan mekanika gelombang. Adanya perubahan teori karena ditemukan data yang baru berdasarkan hasil penelitian. Teori yang lebih baru dan dapat diterima adalah teori yang paling tepat menjelaskan fakta yang ada. Pada saat ini digunakan teori atom mekanika gelombang. Namun karena sulit dipahami untuk peserta didik SMP, cukup dipahamkan berdasar teori atom Bohr.

 Atom tersusun atas partikel-partikel penyusun atom tau partikel subatom yaitu neutron(n),proton(p), dan electron(e). Neutron dan proton membentuk inti atom. Elektron menempati kulit-kulit atom yang ada di sekitar inti. Elektron-elektron tersebut mengelilingi inti dengan kecepatan tinggi membentuk awan electron. Elektron dan proton merupakan partikel subatom yang mempunyai muatan berlawanan, sedangkan neutron tidak bermuatan. Elektron memiliki muatan negative sedangkan proton memiliki muatan positif.     


Pada atom netral, jumlah proton sama dengan jumlah elektron. Tiap-tiap partikel penyusun     subatom tersebut mempunyai massa. Elektron mempunyai massa sangat kecil dibandingkan dengan massa proton dan neutron. Oleh karen aitu massa atom akan terpusat pada inti atom saja atau ditentukan oleh jumlah proton dan jumlah neutronnya.  

           

 

Nomor Atom dan Nomor Massa

Pada penulisan lambing unsur, nomor atom ditulis subscrip(turun) di kiri lambing unsur, sedangkan nomor massa ditulis superscrip(naik) di kiri atas lambing unsur, sebagaimana berikut




      Nomor massa suatu atom ditentukan oleh jumlah dari neutron, proton, dan elektron. Namun karena massa elektron sangat kecil, maka dapat diabaikan. Atom yang satu berbeda dengan atom yang lain karena mempunyai elektron, proton, dan neutron yang berbeda jumlahnya. Hubungan nomor atom, nomor massa, dan jumlah neutron dalam suatu atom yang netral (tidak bermuatan) dapat dituliskan dengan persamaan berikut:



Prinsip Pembentukan Molekul dan Ion

Konfigurasi Elektron

Ø  Menurut teori mekanika gelombang yaitu teori atom yang digunakan pada saat ini, tingkat-tingkat energi dalam suatu atom berturut-turut adalah tingkat energi K atau n=1, L untuk n=2, M untuk n=3 dan seterusnya.


Ø  Elektron dalam atom menggelilingi inti pada kulit-kulit atom. Masing-masing kulit atom dapat ditempati oleh elektron dalam jumlah tertentu. Misalnya kulit K=2, L=8, M=18

    Berikut nama kulit atom dan jumlah elektron maksimal yang dapat ditempati.

Unsur-unsur gas mulia adalah unsur-unsur stabil di alam. Dari susunan elektronnya, gas mulia mempunyai 8 elektron pada kulit terluarnya oleh sebab itu, untuk memperoleh kestabilannya, atom-atom dapat melepaskan atau menerima elektron agar jumlah elektron pada kulit terluarnya berjumlah 8. 

Selasa, 14 Februari 2023

Konsep Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran


Koneksi Antar Materi Modul 3.1

Oleh : Erwin Widiasworo (CGP Angkatan 6 Kab. Purworejo)

Gambar  : Siswa Kelas 9B SMPN 37 Purworejo sedang melaksanakan  pembelajaran IPA

Sumber  : Dokumen Pribadi

Filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yang terkenal dengan Patrap Triloka merupakan semboyan yang terus digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan pendidikan. Patrap Triloka yang dimaksud terdiri dari : Ing Ngarsa Sung Tuladha (di depan memberi contoh/teladan), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah memberikan motivasi), dan Tut Wuri Handayani (di belakang memberikan dukungan). Ketiga semboyan tersebut tidak lekang oleh zaman karena hingga saat ini semboyan tersebut terus dijadikan sebagai pedoman dan acuan dalam menjalankan pendidikan. Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu menempatkan diri dan mengambil keputusan dalam setiap tindakan yang dilakukan dengan selalu mengutamakan keberpihakan pada murid. Patrap Triloka menjadi dasar dari seluruh tindakan yang dilakukan guru dalam upaya membentuk generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia. Setiap pengambilan keputusan hendaknya selalu berpegang pada nilai-nilai kebajikan universal dimana setiap individu memiliki aset dan potensi untuk dikembangkan secara menyeluruh.

Dalam setiap pengambilan keputusan sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai kebajikan yang kita miliki sebagai seorang pendidik dan pemimpin pembelajaran sehingga berpengaruh pada prinsip-prinsip yang kita ambil. Nilai-nilai yang tertanam pada diri seorang guru akan berpengaruh pada bagaimana keputusan itu diambil dan akan berdampak pada keberlangsungan siswa di masa depannya.

Program Pendidikan Guru Penggerak memberikan banyak pengetahuan, wawasan, hingga pengalaman yang sangat berharga. Fasilitator selalu mendampingi dan membimbing dengan maksimal termasuk didalamnya menerapkan teknik “coaching” dalam membimbing Calon Guru Penggerak untuk mencapai kompetensinya.  Terkait pengambilan keputusan, fasilitator memberikan bimbingan dan juga memberikan kesempatan untuk banyak berlatih sehingga Calon guru Penggerak mampu mengambil keputusan secara efktif dengan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian.

Terkait masalah dilema etika, guru harus mampu mengelola emosi dan menyadari aspek sosial emosionalnya. Hal tersebut akan sangat berpengaruh pada keputusan yang diambil terutama terkait dengan dilemma etika. Pengelolaan sosial emosional guru akan menentukan bagaimana proses pengambilan keputusan sehingga permasalahan dilemma etika dapat terselesaikan dengan tetap berpegang pada nilai-nilai kebajikan universal.

Pembahasan studi kasus yang terkait dengan masalah moral dan etika akan sangat tergantung pada bagaimana kepemilikan nilai-nilai kebajikan dari guru yang bersangkutan. Jika guru menganut nilai-nilai kebajikan yang positif dan memiliki keberpihakan pada siswa tentu setiap keputusan yang diambil akan selalu mempertimbangkan dampak yang akan dialami oleh siswa di masa depannya. Agar mampu menyelesaikan permasalahan terkait moral dan etika, tentunya guru harus memiliki nilai-nilai kebajikan yang terkait dengan moral dan etika yang baik hingga dapat dijadikan teladan.

Pengambilan keputusan secara tepat perlu terus dipelajari dan dilatih agar mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Setiap keputusan yang diambil oleh guru akan sangat berpengaruh pada lingkungannya. Jika guru mampu menjalankan pengambilan keputusan yang membawa kebaikan bagi semua pihak akan membawa dampak positif bagi keberangsungan proses pendidikan. Lingkungan akan kondusif, aman dan nyaman untuk kegiatan pendidikan secara menyeluruh.

Penanganan kasus dilemma etika yang terjadi di lingkungan sekolah tempat saya menjalankan tugas selama ini masih belum maksimal menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian. Hal ini menjadi tantangan bagi guru penggerak maupun kepala sekolah untuk menciptakan paradigma baru dalam pengambilan keputusan. Harapannya, dengan menerapkan konsep pengambilan keputusan secara baik dan benar akan mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

Sebagai pemimpin pembelajaran, guru harus mampu melakukan proses pengambilan keputusan yang berpihak pada murid. Kita semua harus menyadari bahwa setiap murid adalah istimewa. Mereka memiliki karakter masing-masing sehingga tidak dapat disamakan antara satu dengan yang lain. Karakter yang berbeda tersebut menuntut kita sebagai guru harus mampu memberikan perlakuan yang berbeda. Setiap pengalaman belajar yang sesuai dengan minat murid akan mampu membawa kebahagiaan tersendiri bagi mereka sehingga akan dapat belajar dengan penuh antusias. Disinilah pentingnya penerapan pembelajaran berdiferensiasi di sekolah karena mampu mengakomodir kebutuhan belajar peserta didik.

Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus menyadari sepenuhnya bahwa setiap tindakan yang diambil akan sangat berpengaruh pada masa depan murid-muridnya. Pengambilan keputusan yang terkesan terburu-buru tanpa melalui proses pertimbangan yang matang akan membahayakan masa depan murid. Untuk itu guru harus memahami 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian dalam setiap pengambilan keputusan yang dilakukan.

Dari pemaparan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa guru sebagai pemimpin pembelajaran harus menguasai konsep pengambilan keputusan sehingga mampu menerapkannya dalam proses pendidikan yang dilakukan di sekolah. Hal ini penting karena menyangkut masa depan murid sehingga sebagai guru wajib memberikan pendidikan yang menuntun dan menyeluruh sesuai dengan filosofi pendidikan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara. Oleh karena itu, setiap keputusan yang diambil harus memiliki keberpihakan pada murid sebagai wujud dari proses pendidikan yang berpihak pada murid.

Materi pengambilan keputusan ini merupakan materi yang sangat menarik karena memberikan pengetahuan baru sekaligus menantang. Konsep dilemma etika, bujukan moral dengan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian dapat dipahami dan dipelajari dengan diikuti banyak latihan. Dengan banyak berlatih maka harapannya akan semakin mudah dalam menerapkan konsep pengambilan keputusan.

Sebelum mempelajari modul tentang pengambilan keputusan, saya sebagai guru pernah dihadapkan pada permasalahan dalam situasi moral dilemma. Namun demikian dalam proses pengambilan keputusan belum menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian sehingga masih menggunakan pertimbangan-pertimbangan yang bersifat konvensional hanya dengan tujuan bahwa keputusan yang diambil tidak merugikan pihak lain.

Dengan mempelajari topik tentang konsep pengambilan keputusan, saya menjadi paham bagaimana idealnya proses pengambilan keputusan itu harus dilakukan. Perlu pemahaman yang lebih untuk dapat mengambil keputusan secara tepat. Selain itu perlu latihan sesering mungkin agar terbiasa mengambil keputusan dengan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian. Jika sebelum mempelajari modul ini, saya tidak mengenal konsep pengambilan keputusan, maka setelah mempelajari modul ini, saya akan mencoba dan terus berlatih agar mampu melakukan pengambilan keputusan dengan tepat menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian.

    Baik sebagai individu maupun sebagai pemimpin pembelajaran, mempelajari topik tentang konsep pengambilan keputusan merupakan hal yang penting. Sebagai seorang individu, mengambil keputusan yang benar dan tepat akan berpengaruh pada kehidupannya dan juga masa depannya. Sebagai pemimpin pembelajaran, pengambilan keputusan tidak hanya berpengaruh pada dirinya sendiri namun juga sangat berpengaruh pada masa depan murid.




Selasa, 22 November 2022

Olahan Buah Segar Menjadi Makanan dan Minuman Berkhasiat

 Olahan Buah Segar Menjadi Makanan dan Minuman Berkhasiat

 

Indonesia terkenal sebagai negara agraris yang menghasilkan beraneka produk buah–buahan. Kandungan nutrisi dalam buah sangat baik bagi kesehatan tubuh kita. Secara umum, kandungan utama yang terdapat dalam buah–buahan, adalah air, vitamin dan mineral, serat, anti oksidan dan karbohidrat. Kandungan vitamin dan mineral yang terdapat pada buah dapat membantu metabolisme kerja sel dalam tubuh. Pengolahan terhadap buah akan meningkatkan harga jual, masa simpan menjadi lama dan jangkauan pemasaran lebih luas. Disamping itu pengolahan buah juga memungkinkan konsumen masih dapat menikmati cita rasa buah pada saat bukan musimnya. Teknologi pengolahan dan peralatan yang digunakanpun sederhana sehingga dapat diterapkan di mana saja terutama di daerah penghasil buah. Buah yang diolah biasanya adalah yang tidak lulus grade atau kelas mutunya rendah dan memiliki cacat fisik (luka/memar) tetapi tidak rusak/busuk.

A.      Pengertian Buah Segar

Buah-buahan sangat penting bagi proses metabolisme tubuh karena mengandung banyak vitamin dan mineral. Secara botani, buah dapat didefinisikan sebagai ovari matang dari suatu bunga dengan segala isinya serta bagian-bagian yang terkait erat dari bunga tersebut.

B.       Karakteristik Buah-buahan

Berdasarkan sifatnya, buah-buahan dikelompokkan menjadi beberapa golongan sebagai berikut:

1. Berdasarkan Musim Berbuahnya

a. Buah Musiman

Adalah buah yang hanya ada di waktu musim tertentu. Pada suatu saat berbuah banyak dan pada saat lain tidak berbuah sama sekali. Contohnya buah durian, mangga, kedondong, duku, dan rambutan.


b. Buah Sepanjang Tahun

Adalah jenis buah–buahan yang tersedia sepanjang tahun. Buah ini dihasilkan dari tanaman yang berbuah sepanjang tahun tidak tergantung musim. Buah yang dapat kita nikmati kapan saja, yang sepanjang tahun tersedia. Contohnya nanas, pisang, papaya, jambu air, markisa dan sebagainya.


2. Berdasarkan Iklim Tempat Tumbuhnya

a. Buah Tropis

Buah-buahan dari tanaman yang tumbuh di iklim panas atau tropis dengan suhu udara sekitar 250C atau lebih. Contohnya pisang, pepaya, nanas, manga, rambutan dan durian.

b. Buah Sub Tropis

Buah dari tanaman yang tumbuh di iklim sedang atau di daerah yang mempunyai suhu udara maksimum 220C. Contohnya apel, jeruk, stroberi, anggur dan sebagainya.

 3. Berdasarkan Proses Pematangannya

a. Buah Klimaterik

Yaitu buah yang setelah dipanen dapat menjadi matang hingga terjadi pembusukan. Proses pematangan buah dalam fase klimaterik ditandai dengan perubahan warna, tekstur dan bau buah. Contohnya pisang, manga, papaya, jambu biji, apel dan sebagainya.


b. Buah Non Klimaterik

Yaitu buah yang setelah dipanen tidak akan mengalami proses pematangan tetapi langsung kearah pembusukan. Contohnya semangka, anggur, jambu air dan nanas.


C.      Kandungan gizi buah-buahan

Kandungan gizi yang ada pada buah antara lain:

a.    Vitamin dan mineral, seperti vitamin C, asam folat, kalium, vitamin A (beta karoten), vitamin E, magnesium, zinc

b.    Air

c.    Antioksidan dan fitonutrien, yang juga memberi manfaat tersendiri bagi kesehatan tubuh.

D.      Manfaat/khasiat buah-buahan

Berikut beberapa manfaat buah bagi kesehatan tubuh:

a.    Mencegah obesitas dan menjaga berat badan yang ideal.

b.    Menurunkan kadar kolesterol.

c.    Menurunkan tekanan darah.

d.    Menurunkan risiko penyakit, seperti diabetes tipe 2, stroke, penyakit jantung, kanker dan hipertensi.

e.    Kandungan serat pada buah membantu mencegah dan mengatasi masalah pencernaan, seperti sembelit.

f.     Menjaga kesehatan mata dan mencegah penyakit mata terkait penuaan, katarak, dan degenerasi makula.

E.       Teknik Pengolahan Pangan

Teknik dasar pengolahan bahan pangan dibedakan menjadi dua yaitu Teknik Pengolahan panas basah (Moist Heat) dan Teknik Pengolahan panas kering (Dry Heat Cooking).

1. Teknik Pengolahan Pangan Panas Basah (Moist Heat)

Teknik pengolahan makanan panas basah (Moist Heat) adalah mengolah bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Teknik pengolahan panas basah ini meliputi:

a.    Teknik Merebus (Boiling)

Teknik merebus (boiling) adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan dapat berupa air, kaldu, atau susu. Caranya bahan makanan dapat dimasukkan kedalam cairan yang masih dalam keadaan dingin atau dimasukkan kedalam air yang panas.

b. Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan (Poaching)

Teknik poaching ialah cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih (920 – 96 0C). Bahan makanan yang dipoach ini adalah bahan makanan yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya seperti buah – buahan, sayuran, telur dan ikan.

c. Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan (Braising)

Teknik braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan (kira – kira setengah dari bahan yang akan direbus) dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan–lahan. Efek dari braising untuk menghasilkan bahan makanan yang lebih lunak dan aroma yang keluar menyatu dengan cairannya.

d.    Teknik Menyetup/Menggulai (Stewing)

Stewing (Menggulai/menyetup) adalah mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya dan direbus dengan cairan yang berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang.

e. Teknik Mengukus (Steaming)

Teknik mengukus (steaming) adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Sebelum mengukus bahan makanan, alat pengukus yang sudah berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih dan mengeluarkan uap, baru masukkan bahan makanan pada steamer atau pengukus.

f. Teknik Mendidih (Simmering)

Teknik simmering adalah teknik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu, kemudian api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama.

g. Teknik Mengetim

Teknik mengetim adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah panci yang berbeda ukuran. Salah satu panci berukuran lebih kecil. Cara ini memang memerlukan waktu yang lama, seperti membuat nasi tim dan cokelat.

2. Teknik Pengolahan Pangan Panas Kering (Dry Heat Cooking)

Teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking) adalah mengolah makanan tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Yang termasuk teknik pengolahan pangan panas kering, sebagai berikut:

a. Teknik Menggoreng dengan Minyak Banyak (Deep Frying)

Pengertian dari deep frying adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan minyak/lemak yang banyak hingga bahan makanan benar–benar terendam sehingga memperoleh hasil yang kering (Crispy). Teknik ini dapat digunakan untuk berbagai bahan makanan termasuk buah, sayuran, daging dan unggas serta ikan.

b. Teknik Menggoreng dengan Minyak Sedikit (Shallow Frying)

Shallow frying adalah mengolah bahan makanan atau proses menggoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada wajan datar. Dalam shallow frying bahan makanan biasanya hanya satu kali dibalik.

c.    Teknik Menumis (Sauteing)

Teknik Menumis (sauteing) adalah teknik memasak dengan menggunakan sedikit minyak olahan dan bahan makanan yang telah dipotong kecil atau diiris tipis yang dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat, diaduk–aduk, serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/basah.

d. Teknik Memanggang (Baking)

Memanggang (baking) adalah pengolahan bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala arah tanpa menggunakan minyak atau air.

e. Teknik Membakar (Grilling)

Grilling adalah teknik mengolah makanan di atas lempengan besi panas (gridle) atau di atas panci dadar (teflon) yang diletakkan di atas perapian langsung. Suhu yang dibutuhkan untuk grilling sekitar 292 0C. Grill juga dapat dilakukan di atas bara langsung dengan jeruji panggang atau alat bantu lainnya.

 

3. Teknik Pengolahan Pangan Lainnya

a. Menghaluskan

Membuat bahan pangan menjadi halus dengan bantuan alat blender, parutan maupun dengan cara diulek.

b. Mencampur

Menyatukan bahan pangan menjadi tercampur rata.

c. Menyaring/Memeras

Membuat bahan menjadi halus dengan alat penyaringan, baik dari saringan kawat atau kain penyaring, supaya diperoleh cairan yang jernih.

d. Tidak Dimasak

Bahan pangan ada yang dapat dimakan mentah (Raw Food). Umumnya buah dan sayuran dimakan tanpa dimasak. Penganut pola makan ini mengklaim bahwa cara ini yang paling sehat karena kandungan vitamin, mineral, serat dan enzim dalam sayuran dan buah tidak akan hilang. 

 


 

Senin, 17 April 2017

Rahasia Sukses Belajar

Masih merasakan malas belajar? Susah atau membosankan? Ingat, malas belajar berarti kamu akan susah meraih kesuksesan... Nggak mau donk gatot terus dalam urusan belajar.Hari gini masih kesulitan belajar?
Ini dia rahasia sukses belajar dengan mudah, nyaman, tanpa stress, dan yang pasti tetap menyenangkan. Ada ya belajar seasyik itu? Belum tau? Makanya baca buku 'Smart Study' donk biar gaul belajarnya..hehee.. Buku ini asyik banget kok.. Banyak hal yang bisa kamu tahu dari baca buku ini..
Tentang Study Smart
Keterampilan belajar
Agar belajar mudah dilakukan
Belajar menyenangkan sesuai 'mood' Belajar sedikit tapi tahu banyak
Mind Map Strategi membaca cepat Strategi menghafal cepat dan praktis Tips menghadapi ujian
Dan masih banyak lagi.. So.. Buruan beli buku 'Smart Study', baca, dan buktikan.. Jangan lupa share ke teman-temanmu ya..

Rabu, 16 November 2011

SINGING THE VERTEBRATE

 
Materi Klasifikasi Makhluk Hidup memang cukup kompleks, sehingga banyak siswa menganggap materi ini sangat sulit dipelajari. Namun jangan khawatir, sesuai metode yang dikembangkan saat ini kita dapat menyajikan pembelajaran PAIKEM pada materi tersebut, dengan harapan siswa dapat lebih mudah menguasai tanpa harus melewati pembelajaran yang membosankan.
Berikut ini saya mencoba menyajikan pembelajaran menggunakan "Singing The Vertebrate". Caranya mudah, siswa diajak untuk bernyanyi lagu "Kalau Kau Suka Hati" hanya saja syairnya diganti seperti berikut:
"Singing The Vertebrate"
Ikan termasuk dalam kelas apa (pisces)
Ular termasuk dalam kelas apa (reptil)
Burung, itik dan angsa, elang dan juga ayam termasuk dalam (kelas aves)
Katak termasuk dalam kelas apa (amfibi)
Kera termasuk dalam kelas apa (mamalia)
Tikus, kucing dan kambing, kuda, sapi dan kerbau termasuk kelas (mamalia)
Ikan lele termasuk kelas apa (pisces)
Ikan pari termasuk kelas apa (pisces)
terkecuali ikan paus dan lumba-lumba termasuk kelas (mamalia)
Burung termasuk dalam kelas apa (aves)
Ayam termasuk dalam kelas apa (aves)
tetapi kecuali binatang kelelawar termasuk kelas (mamalia)
Tetapi ada kekurangan dari syair tersebut karena hanya mencakup kelas vertebrata, sementara untuk kingdom dan kelas lain, tidak tercakup. Mungkin anda dapat membuat syair untuk materi lain dengan lagu yang sama.. Selamat mencoba..